01. Rubber
Jenis sablon ini sering dikenal dengan sablon karet, sifatnya menutup serat kain dan timbul serta hasil sablon yang elastis. Sablon ini banyak digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsingkan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna. Di createes kami menggunakan cat rubber dari Matsui Japan sehingga terjamin kualitasnya.
02. Superwhite
digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Pada awalnya tinta jenis ini digunakan untuk menghasilkan efek vintage atau grunge yang samar – samar, karena karakteristiknya yang halus namun dapat disablonkan ke bahan berwarna gelap. Namun akhir-akhir ini softwhite juga banyak digunakan untuk sablon kaos yang menggunakan teknik raster ( gambar gradasi ), yang biasanya cukup sulit untuk diperoleh saat menggunakan tinta jenis rubber. Tinta softwhite, memiliki karakteristik warna putih yang soft sesuai dengan namanya, jadi jangan berharap untuk mendapatkan warna putih tebal bila hendak menggunakan tinta jenis ini. Di createes kami juga menggunakan cat dari Matsui Japan.
03. Extender / Medium
digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Memiliki karakteristik transparansi / bening, sehingga tidak dapat digunakan pada bahan kain yang berwarna gelap. Jenis tinta ini memiliki permukaan yang halus bila kita sentuh, karena dia dapat menyerap ke pori – pori kain dengan baik. Tinta extender dapat juga digunakan untuk menyablon dengan teknik separasi ( tumpuk 4 warna ).
04. Rubber Glossy
Karakter sama persis dengan tinta rubber tapi dengan hasil yang mengkilap atau glossy.
05. Plastisol
tinta plastisol sebenarnya tidak dapat digolongkan dalam kategori tinta waterbase karena merupakan tinta berbasis minyak / oilbase. Tinta jenis ini memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan tinta jenis waterbase untuk textile lainnya, diantaranya ; tidak mudah kering di screen, daya tutup yang sangat baik, bisa dibuat tebal sekali sehingga menghasilkan efek timbul yang sangat kentara, dsb. Sayangnya, tinta plastisol ini memerlukan peralatan yang cukup mahal untuk proses pengeringannya, seperti ; mesin conveyor curing dan flash curing yang berharga jutaan hingga puluhan juta untuk memilikinya. Tinta plastisol sendiri juga bisa dibagi menjadi beberapa jenis, seperti ; all purpose Ink, High Opacity, High Density Plastisol, Cork Base, Natural Suade, dsb. Salah satu kelemahan dari tinta plastisol ini adalah hasil sablonannya tidak bisa di setrika atau di dry clean karena bisa membuatnya rusak / meleleh.
06. Glow in the Dark
Hasil sablon jenis ini sempat booming pada awal penemuannya. Sablon jenis ini memiliki keistimewaan mampu menyala di tempat yang gelap. Jika dilihat ditempat gelap, sablon dengan tinta Glow in the Dark akan menyala karena cat yang dipakai mengandung fosfor. Karakter fosfor bisa menyerap cahaya kemudian memancarkannya kembali. Untuk bisa menghasilkan efek terbaik, sablon Glow in the Dark harus dikombinasikan dengan tinta lainnya sebagai mediasi. Tinta yang dipakai dapat berupa tinta extender atau pigmen dengan underbase dari rubber atau Plastisol. Sampai saat ini, tinta sablon Glow in the Dark yang dijual umum di pasaran baru menyediakan dua jenis varian warna: Green Glowing (nyala hijau) dan Orange Glowing (nyala jingga).
07. Tinta Metalic Gold
untuk menghasilkan warna emas, maka diperlukan tinta jenis metalic. Tinta metalic terdiri dari 2 komponen, yaitu : binder metalic dan serbuk metalic. Sebaiknya keduanya dicampur pada saat hendak menyablon ( dadakan ) untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih cemerlang, karena tinta jenis ini bisa mengalami proses oksidasi, yaitu proses perubahan warna kearah yang lebih gelap.
08. Tinta Metalic Silver
untuk menghasilkan warna silver, maka diperlukan tinta jenis metalic. Tinta metalic terdiri dari 2 komponen, yaitu : binder metalic dan serbuk metalic. Sebaiknya keduanya dicampur pada saat hendak menyablon ( dadakan ) untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih cemerlang, karena tinta jenis ini bisa mengalami proses oksidasi, yaitu proses perubahan warna kearah yang lebih gelap.
09. Crack
tinta jenis ini dapat menghasilkan efek retakan yang natural, sangat menawan bila anda hendak menyablon dengan tema vintage atau grunge.
10. Discharge ( cabut warna )
tinta jenis ini memiliki efek khusus yang dapat mencabut/ menghilangkan warna pada kain katun. Sebagaimana yang kita ketahui, kain katun yang berwarna-warni sebenarnya telah melewati proses pencelupan warna. Tinta discharge dapat digunakan untuk menghilangkan kembali pewarna yang sudah menempel di benang kain, sehingga mengembalikan warna benang kain itu ke warna asalnya ( bila warna benang putih maka hasil cabut warna akan terlihat putih kembali ). Dengan teknik sablon, maka tinta discharge bisa menghasilkan sebuah efek yang menawan, karena hanya bidang yang disablon saja yang akan menghasilkan efek pencabutan warna, sehingga tekstur dan warna yang dihasilkan seperti menyatu dengan bahan kain ( karena memang demikian ).
11. Flock
merupakan sebuah efek beludru yang dapat kita dapatkan dengan cara transfer atau dengan meniupkan serbuk beludru keatas lem flocking yang sudah mengering ( dengan bantuan mesin magnetik blower ). Sebagai pemula, bila anda ingin mencoba efek ini, maka lebih baik dengan menggunakan teknik transfer, yaitu dengan membeli flocking paper siap pakai, karena mesin magnetik blower berharga cukup mahal, sehingga investasi yang perlu anda keluarkan cukup besar.
12. Foaming
sering juga disebut dengan tinta timbul / busa, karena karakteristik tinta ini yang dapat mengembang bila terkena press panas. Digunakan untuk menghasilkan efek timbul / foaming pada sablonan diatas bahan textile / kaos.
13. Glitter
sebenarnya tidak tepat bila disebut tinta karena merupakan campuran dari lem glitters dan serbuk glitters itu sendiri. Tinta glitters menghasilkan efek gemerlap sesuai dengan jenis glitters yang digunakan. Beberapa jenis efek glitters yang dapat anda temui di pasaran, diantaranya adalah ; glitters metalic, glitters rainbow, glitters hologram, glitters hexagon, dsb. Ada dua cara untuk menyablon dengan tinta glitters. Pertama, disablon dengan dicampurkan bersama lemnya ( menggunakan kain screen yang sangat kasar : T-12 SL ). Kedua, dengan menyablonkan terlebih dahulu lem glitters, kemudian glitters tersebut ditaburkan ke atas sablonan lem yang masih basah ( bisa menggunakan kain screen dengan ukuran standart untuk menyablonkan lemnya, mis : T-48 / T-54 ).
14. Foil
sama seperti glitters, foil transfer bukanlah tinta sablon, karena terdiri dari lem foil dan kertas foil sebagai penghasil efeknya. Teknik sablonnya sederhana, anda hanya perlu menyablonkan lem foil sesuai gambar yang ingin ada beri efek foil, lalu tempelkan potongan kertas foil ke atas lem yang sudah mengering dan lakukan heat press atau cold press untuk transfer efeknya.
16. High Density
High density adalah jenis sablon kaos manual berbahan dasar plastiol. Bedanya, dalam proses pembuatannya sablon high density menggunakan keramik sebagai screen. Hal Ini berfungsi agar cat plastisol menghasilkan efek sablon timbul yang tajam. Ketinggian efek timbul dari sablon high density berkisar antara sepuluh hingga tiga puluh milimeter.Cara pembuatan sablon high density adalah dengan digesut atau disablon berulang-ulang hingga mencapai efek timbul yang diinginkan. Selain menghasilkan efek timbul transparan, tinta ini juga menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah. Namun sablon high density juga dibuat dengan settingan agar terlihat doff.
16. Aspal
yaitu sablon yang menggunakan cat Plastisol yang dicetak diatas kain dengan teknik khusus sehingga akan menghasilkan tekstur yang unik bisa benar-benar seperti aspal.
17. Separasi CMYK
Separasi itu proses sablon dengan pemisahan warna design untuk dijadikan film. CMYK menggunakan empat warna dasar yaitu Cyan, Magenta, Yellow, Black sehingga bisa dihasilkan warna yang beragam
18. Separasi Spot Color
Separasi itu proses sablon dengan pemisahan warna design untuk dijadikan film. Separasi spot color menggunakan beberapa warna yang kemudian akan menghasilkan gambar yang variatif.